Penjelasan Hadits Tentang Berwudhu
Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam
Penjelasan Hadits Tentang Berwudhu adalah bagian dari kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab الجمع بين صحيحين (Al-Jam’u Baina As-Sahihain) yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. pada 4 Rabbi’ul Tsani 1441 H / 01 Desember 2019 M.
Download Kitab Al-Jam’u Baina As-Sahihain – Format PDF di sini
Kajian Hadits Tentang Penjelasan Hadits Tentang Berwudhu
Bab berwudhu itu tiga kali tiga kali. Maksudnya yaitu bahwa yang paling utama mencuci anggota wudhu itu adalah tiga kali tiga kali. Namun diperbolehkan berwudhu dengan dua kali dua kali. Dan boleh juga dengan sekali sekali. Dan itu tentu batasan yang paling rendah.
Hadits yang ke-95. Dari Humran maula Utsman bin Affan bahwasannya ia melihat Utsman bin Affan meminta air wudhu untuk mempraktekkan bagaimana tata cara wudhu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Maka Utsman bin Affan pun:
- Menuangkan air kepada dua tangannya dari bejananya. Artinya Utsman menuangkan bejana untuk mencuci tangannya di luar bejana. Dan itu beliau lakukan tiga kali.
- Setelah beliau mencuci kedua tangannya di luar bejana, kemudian beliau memasukkan tangan kanannya itu di dalam air wudhu.
- Kemudian beliau berkumur-kumur dan Istinsyaq (menghirup air ke hidung) dan Istintsar (mengeluarkan air dari hidung).
- Kemudian beliau mencuci wajahnya tiga kali.
- Dan mencuci dua tangannya sampai siku-siku tiga kali. Dalam satu riwayat beliau mencuci tangan kanannya kemudian mencuci tangan kirinya.
- Kemudian beliau mengusap kepalanya.
- Kemudian beliau mencuci setiap kakinya tiga kali. Dalam sebuah riwayat beliau mencuci kakinya sampai mata kaki. Dan dalam riwayat yang lain beliau mencuci kaki kanannya kemudian mencuci kaki kirinya.
Kemudian setelah itu Utsman berkata, “Aku melihat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berwudhu seperti wudhuku ini dan beliau bersabda:
مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا، ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَا يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ غَفَرَ اللهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang berwudhu seperti wudhuku ini kemudian ia shalat dua rakaat, tidak membicarakan pada dirinya (yang dimaksud dengan “tidak berbicara dalam dirinya” yaitu tentang urusan dunia) maka Allah akan ampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.”
Dalam riwayat Muslim Ibnu Syihab berkata, “Adalah ulama-ulama kami berkata bahwa tata cara wudhu ini adalah yang paling sempurna dilakukan oleh seseorang untuk shalat.”
Dan disebutkan dalam sebuah riwayat, “Barangsiapa yang berwudhu seperti wudhuku ini kemudian ia mendatangi masjid lalu ia shalat dua rakaat kemudian ia duduk.” Dan dalam suatu riwayat Muslim, “Dan dia pergi ke masjid tidak ada niat kecuali untuk shalat” Akan diampuni dosanya yang telah lalu dari dosanya tersebut. Dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Dan jangan kalian tertipu.” Artinya jangan kalian tertipu dengan banyaknya amal.
Dan dalam sebuah riwayat, ketika Utsman telah berwudhu ia berkata, “Maukah aku sampaikan kepada kamu sebuah hadits yang kalau bukan karena suatu ayat aku tidak akan sampaikan kepada kalian. Yaitu aku mendengar Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidaklah seseorang berwudhu lalu ia memperbagus wudhunya dan ia shalat kecuali akan diampuni dosanya antara ia dan antara shalat berikutnya sampai ia melakukan shalat berikutnya tersebut.”
Yang dimaksud “ayat” tadi kata Urwah yaitu firman Allah:
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ
“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan keterangan yang Kami telah turunkan.” (QS. Al-Baqarah[2]: 159)
Simak penjelasannya pada menit ke-7:59
Download MP3 Kajian Penjelasan Hadits Tentang Berwudhu
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/48183-penjelasan-hadits-tentang-berwudhu/